DISUSUN
OLEH :
DEDDY
KURNIAWAN (31112768)
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN
2013-2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
anugerah dan nikmat-Nya sehingga Makalah
Partisipasi pemilih dalam pemilihan umum
9 April Tahun 2014 terselesaikan
tepat dengan waktu yang diharapkan.
Laporan ini disusun
sebagai tugas mandiri mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan dengan kegiatan
membuat makalah tentang Partisipasi pemilih dalam pemilihan
umum 9 April Tahun 2014. Dalam hal ini, Saya menyadari laporan ini tidak
dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik, oleh karena itu saran dan kritik
dari pembaca sangat Saya harapkan agar kedepannya makalah dapat tersusun dan terselesaikan
dengan lebih baik lagi.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan(Soft
Skill) yang senantiasa mendampingi
dan membimbing Saya dalam penyusunanan makalah ini. Tak lupa Saya mengucapkan segenap rasa terima kasih kepada teman-teman
yang telah memberikan dukungan dan semangatnya kepada Saya. Semoga makalah ini bisa menjadi referensi dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di dalam kelas.
Jakarta, 22 Juni
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
.................................................................................................
Daftar isi
........................................................................................................... .
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ….....................................................................
B. Tujuan
Masalah........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Paparan tentang hasil quict qount dan jumlah Pemilih tetap setiap provinsinya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah termasuk negara yang berkembang yang setiap 5 tahun sekali akan dilaksanakan yang namanya pemilihan umun (pemilu) Calon Presiden dan Wakil Presiden (capres dan Cawapres). Yang dapat menentukan siapa yang akan menjadi capres dan cawapres indonesia selanjutnya adalah suara dari selurah rakyat indonesia dari sabang sampai merauke. Dengan syarat mereka harus memiliki kartu tanda penduduk (ktp) agar mereka dapat menyalurkan suara mereka dalam pesta pemilu dan dapat di tetapkan sebagai pemilih tetap, kali ini makalah saya akan membahas mengenai Partisipasi masyarakat indonesia dalam pemilihan umum 9 april 2014. Semoga Makalah yang saya buat dapat sebagai referensi atau informasi bagi para pembaca.
B. Tujuan Masalah
* Supaya Mengetahui berapa banyak masyarakat seluruh indonesia yang dapat mengikuti pemilu setiap tahun nya.
* Supaya dapat menambah informasi bagi pembaca dalam hal partisipasi masyarakat setiap tahunnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Paparan tentang hasil quict qount dan jumlah Pemilih tetap setiap provinsinya
Sebuah
berita menyatakan, jumlah pemilih Pemilu 2014 mengalami peningkatan sebanyak 10
% dibandingkan dengan Pemilu Legislatif 2009, namun tren kenaikan jumlah
pemilih tersebut tidak sebanding dengan partisipasi politik pemilih yang justru
menurun sebanyak 20%.
Menurut penulis,
angka-angka yang menyebutkan bahwa tingkat partisipasi pemilih akan turun
sebesar 20 % masih dapat diperdebatkan, sedangkan DPT untuk Pemilu 2014 masih
dalam proses. Partisipasi Pemilih baru diketahui setelah hari Pemilihan bulan
April 2014. Nota bene DPT bukan menunjukkan jumlah orang yang memilih tetapi
Daftar dari mereka yang berhak memilih.
KPU hanya
berkepentingan bahwa mereka yang berhak memilih dan dicatat dalam DPT adalah
mereka yang punya NIK, dengan diketemukannya NIK mereka akan diketahui pula
data-data lain dari penduduk ybs. Bagi KPU, syarat utama boleh memilih adalah
apabila mempunyai NIK.
Bagaimanapun
juga, dibalik kisruh DPT ini memang ada suasana kecurigaan terhadap KPU sebagai
pembohong dan membawa kepentingan sesuatu Parpol menghadapi Pemilu 2014. Tetapi
bagaimana skenario pembohongan tersebut tidak jelas, sehingga kecurigaan lebih
didasarkan prasangka.
Sementara
itu, berdasarkan penelitian JPPR (Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat)
diperkirakan, ada 4-5 dari 500 pemilih di sebuah tempat pemungutan suara (TPS)
yang meninggal dunia dalam kurun waktu enam bulan. Deputi Koordinator JPPR,
Masykurudin Hafidz mengatakan bahwa adanya pemilih yang meninggal dunia sangat
berbahaya. Sebab, namanya bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk
menggelembungkan perolehan suara.
Apabila
ada Pegawai Negeri Sipil yang meninggal namanya tetap muncul dalam daftar gaji
sangat mungkin terjadi. Tetapi dalam Pemilu seseorang yang sehabis memilih
jarinya diberi tinta sebagai tanda ia telah memilih, lalu bagaimana orang itu
dengan nama lain bisa milih di TPS yang lain tanpa diketahui.
Dalam
sejarah Pemilu orang yang akan mencoba memilih dua kali pasti ketahuan. Oleh
karena itu, media massa sebaiknya kritis boleh tetapi harus logis. Memilih di
dua TPS tidak mudah dan cenderung ketahuan.
KPU dengan
jujur mengatakan ada 186 juta pemilih dengan 10,7 juta bermasalah NIK nya belum
ada. Kok mau digugat dan akan diajukan ke DKPP salahnya apa. KPU sudah lapor
secara terbuka, dan menyatakan akan terus menyisir 10,7 juta nama tersebut.
Oleh
karena itu, alasan Forum Pasca Sarjana Hukum Tata Negara Universitas Indonesia,
mengapa KPU akan digugat ke DKPP. KPU juga tahu dari 10,7 juta sesuai UU Pemilu
untuk bisa memilih harus ketemu NIK-nya. Kalau KPU dicurigai telah bohong, yang
menuduh KPU bohong harus dapat memberikan gambaran bagaimana skenario
kebohongan tersebut.
Kekisruhan
DPT sebenarnya pernah terjadi pada tahun 2009, sehingga MK memutuskan semua
penduduk Indonesia yang mempunyai KTP berhak memilih. Ketidak jujuran
berpolitik mengakibatkan kekisruhan DPT menghadapi Pemilu 2014 dicurigai sebuah
kesengajaan politik oleh fihak yang berpengaruh terhadap KPU.
Meskipun
sulit dibayangkan bagaimana terjadinya rekayasa politik tersebut tetapi image
Pemilu memang cacat tidak dapat dicegah. Optimisme DPT dapat diselesaikan pada
waktunya masih ada, meskipun juga mengkhawatirkan.
Menurut
penulis, rasanya tidak ada Partai sekalipun yang berani menghentikan Pemilu
karena ada 10,7 juta pemilih yang sementara ini datanya belum lengkap.
Sedangkan sisa dari 186 juta penduduk atau hampir 90% penduduk siap memilih.
Oleh sebab itu sikap yang benar, agar semua fihak membantu menuntaskan masalah
10,7 juta penduduk yang masih nggantung nasibnya, sehingga akhirnya tuntas dan
bisa memilih.
Adapun Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014
(Perhitungan Cepat 9 April 2014) Dari berbagai Lembaga Survey Adalah :
Hasil Survey Dari TV One & Lingkaran Survey Indonesi
(LSI)
No Urut
|
Nama Partai
|
Presentase Suara (%)
|
1
|
Partai
Nasdem
|
6.42 %
|
2
|
Partai
Kebangkitan Bangsa
|
9.03 %
|
3
|
Partai
Keadilan Sejahtera
|
6.59 %
|
4
|
Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
|
19.60 %
|
5
|
Partai
Golongan Karya
|
14.64 %
|
6
|
Partai
Gerakan Indonesia Raya
|
11.88 %
|
7
|
Partai
Demokrat
|
9.72 %
|
8
|
Partai
Amanat Nasional
|
7.48 %
|
9
|
Partai
Persatuan Pembangunan
|
6.98 %
|
10
|
Partai
Hati Nurani Rakyat
|
5.27 %
|
14
|
Partai
Bulan Bintang
|
1.39 %
|
15
|
Partai
Keadilan Dan Persatuan Indonesia
|
0.99 %
|
Hasil
Survey diatas diambil dari 99,15% dari jumlah suara keseluruhan
Hasil Survey Kompas TV (Kompas Hitung Cepat)
No Urut
|
Nama Partai
|
Presentase Suara (%)
|
1
|
Partai
Nasdem
|
6.70 %
|
2
|
Partai
Kebangkitan Bangsa
|
9.13 %
|
3
|
Partai
Keadilan Sejahtera
|
6.99 %
|
4
|
Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
|
19.24 %
|
5
|
Partai
Golongan Karya
|
15.03 %
|
6
|
Partai
Gerakan Indonesia Raya
|
11.75 %
|
7
|
Partai
Demokrat
|
9.42 %
|
8
|
Partai
Amanat Nasional
|
7.49 %
|
9
|
Partai
Persatuan Pembangunan
|
6.70 %
|
10
|
Partai
Hati Nurani Rakyat
|
5.10 %
|
14
|
Partai
Bulan Bintang
|
1.50 %
|
15
|
Partai
Keadilan Dan Persatuan Indonesia
|
0.94 %
|
Hasil
Survey diatas diambil dari 100,00% dari jumlah suara keseluruhan
Hasil Survey Indosiar ,CSIS dan Cyrus Network (Hitung Cepat
Pemilu 2014)
No Urut
|
Nama Partai
|
Presentase Suara (%)
|
1
|
Partai
Nasdem
|
06.70 %
|
2
|
Partai
Kebangkitan Bangsa
|
08.92 %
|
3
|
Partai
Keadilan Sejahtera
|
06.90 %
|
4
|
Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
|
19.06 %
|
5
|
Partai
Golongan Karya
|
14.97 %
|
6
|
Partai
Gerakan Indonesia Raya
|
11.93 %
|
7
|
Partai
Demokrat
|
09.93 %
|
8
|
Partai
Amanat Nasional
|
07.76 %
|
9
|
Partai
Persatuan Pembangunan
|
06.34 %
|
10
|
Partai
Hati Nurani Rakyat
|
05.13 %
|
14
|
Partai
Bulan Bintang
|
01.37 %
|
15
|
Partai
Keadilan Dan Persatuan Indonesia
|
00.99 %
|
Hasil
Survey diatas diambil dari 90,30% dari jumlah suara keseluruhan
Hasil Survey RCTI , Koran Sindo Dan Indonesia Research
Center (IRC)
No Urut
|
Nama Partai
|
Presentase Suara (%)
|
1
|
Partai
Nasdem
|
6.28 %
|
2
|
Partai
Kebangkitan Bangsa
|
9.81 %
|
3
|
Partai
Keadilan Sejahtera
|
7.66 %
|
4
|
Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
|
18.83 %
|
5
|
Partai
Golongan Karya
|
14.71 %
|
6
|
Partai
Gerakan Indonesia Raya
|
11.77 %
|
7
|
Partai
Demokrat
|
9.36 %
|
8
|
Partai
Amanat Nasional
|
7.33 %
|
9
|
Partai
Persatuan Pembangunan
|
6.69 %
|
10
|
Partai
Hati Nurani Rakyat
|
5.52 %
|
14
|
Partai
Bulan Bintang
|
1.49 %
|
15
|
Partai
Keadilan Dan Persatuan Indonesia
|
1.14 %
|
Hasil Survey diatas diambil dari
61,33% dari jumlah suara keseluruhan
Hasil Survey Metro TV
No Urut
|
Nama Partai
|
Presentase Suara (%)
|
1
|
Partai
Nasdem
|
6.91 %
|
2
|
Partai
Kebangkitan Bangsa
|
8.89 %
|
3
|
Partai
Keadilan Sejahtera
|
6.93 %
|
4
|
Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
|
18.9 %
|
5
|
Partai
Golongan Karya
|
14.65 %
|
6
|
Partai
Gerakan Indonesia Raya
|
12.25 %
|
7
|
Partai
Demokrat
|
9.68 %
|
8
|
Partai
Amanat Nasional
|
7.34 %
|
9
|
Partai
Persatuan Pembangunan
|
6.41 %
|
10
|
Partai
Hati Nurani Rakyat
|
5.36 %
|
14
|
Partai
Bulan Bintang
|
1.54 %
|
15
|
Partai
Keadilan Dan Persatuan Indonesia
|
0.94 %
|
Hasil Survey diatas diambil dari
99,80% dari jumlah suara keseluruhan
Dan dibawah ini aka saya jelaskan jumlah pemilih tetap
berdasarkan provinsi dan jumlah penduduknya.
- Provinsi Aceh: Jumlah TPS 10.751 Jumlah Pemilih: 3.328.750
- Provonsi Bali: Jumlah TPS: 8.092 Jumlah Pemilih: 2.963.099
- Provinsi Banten: Jumlah TPS: 20.657 Jumlah Pemilih: 7.973.453
- Provinsi Bengkulu; Jumlah TPS: 4.267 Jumlah Pemilih: 1.376.025
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta: Jumlah TPS: 8.522 Jumlah Pemilih: 2.755.440
- Provinsi DKI Jakarta: Jumlah TPS: 16.375 Jumlah Pemilih: 6.846.230
- Provinsi Gorontalo: Jumlah TPS: 2.321 Jumlah Pemilih: 806.926
- Provinsi Jambi: Jumlah TPS: 8.210 Jumlah Pemilih: 2.491.186
- Provinsi Jabar: Jumlah TPS: 89.945 Jumlah Pemilih: 32.527.779
- Provinsi Jateng: Jumlah TPS: 68.276 Jumlah pemilih: 26.445.718
- Provinsi Jatim: Jumlah TPS: 85.300 Jumlah Pemilih: 30.364.933
- Provins Kalbar: Jumlah TPS: 12.173 Jumlah Pemilih: 3.585.618
- Provinsi Kalsel: Jumlah TPS: 8.803 Jumlah Pemilih: 2.822.715
- Provinsi Kalteng: Jumlah TPS: 5.961 Jumlah Pemilih: 1.799.689
- Provinsi Kaltim: Jumlah TPS: 8.602 Jumlah pemilih: 2.861.493
- Provinsi Kep. Babel: Jumlah TPS: 2.739 Jumlah pemilih: 932.013
- Provinsi Kepri: Jumlah TPS: 3.586 Jumlah Pemilih: 1.204.264
- Provinsi Lampung: Jumlah TPS: 16.244 Jumlah pemilih: 5.883.089
- Provinsi Maluku: Jumlah TPS: 3.427 Jumlah Pemilih: 1.101.176
- Provinsi Malut: Jumlah TPS: 2.363 Jumlah Pemilih: 816.328
- Provinsi NTB: Jumlah TPS: 12.001 Jumlah Pemilih: 3.545.316
- Provinsi NTT: Jumlah TPS: 11.042 Jumlah pemilih: 3.123.896
- Provinsi Papua Jumlah TPS 1.369 Jumlah Pemilih: 495.189
- Provinsi Papua Barat Jumlah TPS: 241 Jumlah Pemilih: 57.439
- Provinsi Riau Jumlah TPS: 12.179 Jumah Pemilih: 4.127.429
- Provinsi Sulbar Jumlah TPS: 2.815 Jumlah Pemilih: 885.449
- Provinsi Sulsel Jumlah TPS: 18.028 Jumlah Pemilih: 6.308.273
- Provinsi Dulteng Jumlah TPS: 5.963 Jumlah Pemilih: 1.914.456
- Provinsi Sultra Jumlah TPS: 5.471 Jumlah Pemilih: 1.785.733
- Provinsi Sulut Jumlah TPS: 5.301 Jumlah Pemilih 1.878.451
- Provinsi Sumbar Jumlah TPS: 12.463 Jumlah Pemilih: 3.679.677
- Provinsi Sumsel Jumlah TPS: 13.807 Jumlah Pemilih: 4.690.414
- Provinsi Sumut Jumlah TPS: 28.848 Jumlah pemilih: 9.762.636
- Total Se- Indonesia: Jumlah TPS. 516.142 Jumlah pemilih: 181.140.282
Demikilanlah
artikel mengenai Daftar pemilih Tetap Pemilihan Umum tahun 2014, semoga
artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
* bahwa tahun 2014 mengalami peningkatan 10% dari pemilu tahun 2009, di perkirakan masyarakat yang tidak terdaftar tahun 2009 terdaftar tahun 2014.
B. Saran
* Sebisa mungkin semua masyarakat bisa mengikuti pesta pemilu setiap tahunnya dengan cara mempermudah cara pembuatan kartu tanda penduduk agar semua warga memiliki kartu tanda penduduk.
Sekian Terima Kasih
0 komentar:
Posting Komentar